Jumat, 12 Oktober 2012

REMOTE PERNIKAHAN

Pernikahan adalah sebuah pilihan. Sama seperti kita menonton tv. Kita memilih acara mana yang hendak kita tonton dengan memencet2 tombol remote tv berganti2 channel sampai kita tiba di salah satu channel yang cocok, dan kita berhenti memencet2 tombol remote lalu konsen menonton channel acara yang kita pilih. Pernikahan pun demikian. Pilihan kita terhadap pasangan hidup, kemudian mengajaknya menikah dan kita masih dihadapkan pada pilihan di dalam pernikahan itu.
Pilihan, bagaimana cara kita mempertahankan pernikahan, menjadikan pernikahan kita layaknya sepasang manusia yang penuh cinta, atau malah penuh benci. <sumpah, tumben banget gw mau mosting hal kaya gini.. kesambet apa gw yah? hihi>

Bagaimana kita menjaga hubungan pernikahan itu? Apakah kita mampu bertahan atau tidak? Bedanya, remote pernikahan jauh lebih sulit digunakan dibanding remote tv. Dalam pernikahan, sekali melangkah, tidak ada lagi tombol untuk rewind ato bahkan kalau kita sejenak merasa bosan, bisa kita skip dengan menekan tombol off kemudian menekan tombol on ketika kita siap untuk menjalaninya lagi. Bagaimana kehidupan pernikahan kita, tentu kita sendiri yang 'berwenang' untuk menciptakan. believe it. Gw percaya, kondisi didalam pernikahan, dalam keluarga, dalam hubungan tentunya, baik dan buruk, itu tergantung kita. Tokoh yang menjalaninya.
Terkadang keadaan menjadi sulit. Dan “menarik” di lain waktu. Atau malah lucu untuk kemudian ditertawakan suatu saat nanti


Memang, kita ga bisa menghindari adanya konflik dalam pernikahan. Perselisihan, perdebatan. Sebelum perselisihan dan perdebatan menjadi suatu peristiwa yang akan membuat kita menyesal nantinya, Ada baiknya ketika perselisihan dan perdebatan itu datang, kita 'menyingkir' sejenak kemudian berfikir beberapa hal yang gw percaya akan membuat kita 'rindu' kondisi mesra dalam pernikahan. So, menurut gw, ada beberapa hal yang harus kita fikirkan ato minimal mengingat disaat kemelut dalam pernikahan itu datang.

1. Jatuh cinta. Oleh karena itu kita menikah. Jadi kita pasti saling mencintai. Juga pasangan kita. Terus Ingat hal itu.

2. Uang lebih penting dari beberapa hal dalam pernikahan tapi tidak lebih lebih penting dari hal lainnya. Yaitu kebahagiaan.

3. Tidak ada orang lain yang menikah dengan kita. Hanya kita dan pasangan. Sumber masalah dan sumber pemecahan masalah, hanya dari kita dan pasangan.

4. Cinta itu indah. Kesabaran lebih indah

5. Beberapa pernikahan sempurna, nyaris sama seperti dalam dongeng atau roman picisan yang kita baca atau tonton. Namun, jika pernikahan kita tidak termasuk di dalamnya. Terima kenyataan itu, karena kita tidak hidup dalam cerita dongeng atau drama romantis.

6. Ketika kita mempertanyakan tentang pernikahan kita, saat kemelut melanda, tentu jawaban yang kita dapat akan semakin menambah runyam kemelut itu, lebih baik mempertanyakan  tentang hal lainnya lebih dulu. Misal, sudahkan kita berbakti kepada pasangan? Jangan memperburuk keadaan dengan membuat daftar keburukan pasangan.

7. Tidak ada orang lain yang lebih peduli tentang pernikahan kita kecuali kita dan pasangan.

8. Hidup dengan orang yang kita cintai terkadang menyebalkan. kita harus bersikap dewasa. Toh, pernikahan adalah penggabungan dua orang yang sudah dewasa.

9. Jika kita masih terus merasa bingung berarti kita kurang berkomunikasi. Cobalah memperbaiki kualitas komunikasi kita dan pasangan.

10. Ingatlah momen saat kita menyadari saling mencintai. Coba tebak? Kalian masih merasakannya sampai sekarang.

11. Ingatlah momen saat kita berjuang untuk mewujudkan cinta kita dalam sebuah pernikahan. Susah senang, jatuh bangun, percaya deh, semua itu akan membuat kita untuk sejenak selamanya melupakan kemelut kita dan kembali pada kondisi mesra.


Aaahhh.. Gw bukan pakar pernikahan. Semua cuma menurut gw. Lebih dan kurangnya, mohon maaf lahir batin. (nahlo?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca curahan hati disini. Mohon maaf jika tidak berkenan atas isi postingannya. Terima kasih bila berkenan meninggalkan jejak. ^^