Seperti yang sudah2, kali ini gw bakal bahas proses resign gw. Kali ini sepertinya bakal jadi postingan terakhir gw mengenai resign nya gw dari sini. Dan biar pembaca ga bosen (tsaaahh...) gw bakal ceritain dalam bentuk dialog.
Check this out!
Suatu pagi di hari kerja nan cerah, gw menghampiri meja Boss Expat Aneh gw sambil membawa aplikasi resign letter gw.
Gw (G) : (bawa amplop coklat berisi aplikasi resign letter yang sudah di ttd Daddy dan pak General Manager sambil pasang senyum paling manis) "Selamat pagi, Kawasaki san. Maaf mengganggu, saya hendak menyerahkan ini." (ngasih amplop coklatnya)
Boss Expat Aneh (BEA) : "Ya, pagi. Thank you." (mukanya masih tanpa ekpresi, karena masih pagi. kemudian buka amplop coklat dari gw)
BEA : "What is this?" (mungkin karena gw kasi aplikasinya pake bahasa emak gw, alias bahasa Indonesia, bukan bahasa persatuan di kantor gw, Boss Expat gw kaga ngerti)
G : "This is my resignation letter, sir" (masih pasang senyum manis)
BEA : (di mukanya uda ada ekpresi sekarang. And u know what? Ekpresi yang muncul adalah ekpresi senang. Dia pun tersenyum manis) "oh, oke. I'l see."
G : (Gw ga shock sama ekpresi yang muncul. Dari dulu dia emang sepertinya pengen gw resign dengan cara nya dia 'membenci' gw) "Can i ask your sign here sir?" (nunjukkin dimana dia harus ttd. Tentunya disamping ttd Daddy dan ttd pak General Manager gw)
BEA : (ambil pulpen dan cap ttd nya. Trus mikir2 lagi...) "Sorry, i'l keep this and will give to you soon" (pasang muka berwibawa, pulpen dan cap ttd nya di taro lagi)
G : "Thanks, sir" (gw pun balik kanan, balik ke meja gw)
BEA : (ngomong ke pak General Manager gw) "Trismawan san, we have meeting right now" (sambil bawa agenda nya plus aplikasi gw, Boss Expat gw pun ke ruang meeting)
Pak General Manager (PGM) : (berjalan mengikuti Boss Expat gw dari belakang)
-----Mereka pun meeting di ruang meeting. Gw ga tau apa yang mereka bicarakan. Tapi, gw mengkhayalkan kalau kejadiannya bakal seperti ini (cek dialog dibawah)-----
BEA : "Look at this! (sambil mengacungkan aplikasi gw). Finally she's out from here!" (pasang senyum manis)
PGM : (Mungkin dalem hati nya bakal bilang "gw uda tau kalee kalo Sonna mo resign". Tapi PGM pasang muka acuh seperti biasanya) "Hmmm, yeah."
BEA : (Masih senyum) "Sounds great yeah! Lets party!" -gw tau, kalo yang ini mungkin gw terlalu lebay. hahahahahaha-
PGM : "What party? Roni will resign too"
BEA : (Perlahan senyumpun memudar dari wajahnya, dan berganti dengan mengerucutkan bibirnya beberapa senti kedepan. Seperti biasanya) "WHAT!!!"
Boss Expat gw pun galau sambil berlari ke pantry buat nangis dibawah dispenser. Karena di kantor gw ga ada shower buat nangis dibawahnya, Maupun ga ada tiang2 buat nangis sambil hujan2an. -oke, yang ini karangan bebas gw aja-
-----Meeting pun selesai, dan BEA keluar dari ruangan meeting sambil manyun-----
Daddy (D) : (Begitu melihat BEA sampai di mejanya, selesai meeting) "Sorry, can i ask your time for a second please?" (sambil bawa amplop coklat yang isinya aplikasi resign letter nya daddy)
BEA : (Karena uda tau apa yang akan terjadi, alias daddy bakal ngundurin diri, langsung ambil sikap skeptis) "Sorry, i have no time today"
D : (mundur perlahan) "Thanks"
Dan berulang kali daddy minta waktu sama Boss Expat gw itu, jawabannya selalu sama. Padahal yang kita semua tau, kalo Boss Expat gw ini ga ada kerjaan selaen ngecek email2 dia, kasih intruksi sana sini (yang sebenernya tanpa intruksi dia kita uda tau harus ngapain) dan nemuin tamu Jepang (karena dia orang Jepang).
Sampai kemarin sore, di jam pulang, mau ga mau Boss Expat gw nyerah juga sama Daddy. Mereka pun ke ruang meeting dan eksekusi dilaksanakan.
2 hari aplikasi gw dibawa2 kemanapun Boss Expat gw pergi dan Daddy selalu mendapatkan jawaban yang sama kalo 'dia' ga ada waktu, akhirnya hari kemarin, diujung hari, Boss Expat gw pun menandatangani aplikasi gw dan daddy dengan sejumlah syarat. Syarat buat gw adalah gw harus me list semua pekerjaan gw dan semua kontak dan semua bidang kerja yang berkaitan dengan pekerjaan gw selama 2 tahun lebih ini. Bukan pekerjaan sulit, tapi membutuhkan waktu yang lama. Disamping gw harus mengerjakan pekerjaan yang sekarang dan 2 bulan kedepan. Tapi, gw kerjain dengan senang hati.. Hitung2 my last loyality di sini. *bangga*
Pe er buat daddy pun sama ditambah, daddy harus extend sampai 1,5 bulan baru resign. Oooh.. sudah bertentangan dengan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) perusahaan tuh.
Ya, menurut daddy, boss expat berusaha untuk menahan kita lebih lama. Dan feedback dari gw dan daddy adalah, terus berjuang sampai hari penghabisan. Karena pekerjaan ga bakal pernah selesai. Setiap hari akan ada job baru yang harus dikerjakan. Begitu seterusnya. Bener kan?
semangaaat mba Sonna. pokoknyaaaa semangaat terus, aku mendukungmuuuu.. merdekaaaa mbaaa. hiduuup!!! wakakaka,,
BalasHapushidp atao makan!!!
Hapusyeah!