Senin, 18 Maret 2013

DIJUAL (posting titipan)

Hobby gw yang suka wira wiri ke blog sana sini. Kepoin dari 1 postingan ke postingan lain. Dari tanggal ke tanggal. Hari demi hari. Serasa gw ikut menjadi pelaku dalam isi postingan. Serasa gw lah pelaku utama dalam peristiwa yang diceritakan kembali.
 
Tatkala gw menelaah (ciee) satu postingan mengenai Pipiet Senja, salah satu cerpenis yang duluu pernah gw baca salah banyak karyanya di kumcer yang gw pinjem dari temen gw.
Gw baca satu demi satu postingannya. Kehidupannya sebagai wanita tangguh, pahlawan bagi kedua anaknya, bertahan dari KDRT yang dialami. Sungguh, serasa gw ikut larut dalam kisahnya. Ikut merasa geram atas sikap suaminya, laki2 yang seharusnya melindungi keluarga dengan pundaknya yang kokoh, menahan terpaan cobaan dengan tubuhnya yang kuat. Malahan melayangkan kekuatan dan kekokohan tubuh juga emosinya kedalam keluarga. Pahit.
 
Sekarang, Pipiet Senja sudah menapaki usia senja, dirubung penyakit yang justru membuatnya bersyukur, jauh dari keluhan. Pipiet Senja menitipkan postingan ini di blog gw ini bukan untuk meminta simpati, memohon empati, ato malah mengemis. Naudzubillah... Wanita tegar ini hanya meminta bantuan dari sesama bloger untuk dapat membantu, menolongnya untuk menyambung promosinya. Kalau ada pemuda yang rela menjual ginjalnya demi pengobatan ayahnya, Pipiet Senja rela menjual rumahnya untuk pengobatannya. Bukan sekedar menyusahkan para anaknya. Sungguh sosok yang menginspirasi. Info selengkapnya bisa dilihat di sini.
 

6 komentar:

  1. tertegun saya. saya coba ke TKP-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan pak. saya habis dari sana.

      kalau berkenan, bantu posting pak. ^^

      Hapus
    2. iya sih Mbak, cuma rasanya nggak sampai hati menuliskannya. saya kebayang macem2, subhanallaah. semoga jalan keluar beliau terbuka lebar ya

      Hapus
  2. Saya sempat kaget juga dengan tulisannya. Betapa pengorbanan yang besar yang harus dia terima dan juga konsekuensi yang tidak ringan. Seperti kata pak Dahlan Iskan yang pernah bilang "Miskin Bermartabat Kaya Bermanfaat".

    Beliau menekankan jangan sampai kemiskinan membawa seseorang melakukan segala cara untuk memperoleh apa yang diinginkan. Saya menaruh simpati para perjuangannya. Adakah cara lain yang bisa ditempuh untuk membantu mereka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo ga bantu 'mengiklankan' lewat postingan blog (ini atas ijin bu Pipiet Senja juga)

      kalo ga, pertolongan gratis dan mudah lainnya. Doakan bu Pipiet Senja. ^^

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan membaca curahan hati disini. Mohon maaf jika tidak berkenan atas isi postingannya. Terima kasih bila berkenan meninggalkan jejak. ^^