Semenjak gw menyandang sebagai seorang istri yang biasanya bisa disebut sebagai ibu rumah tangga, acara infotainment dan sinetron2 yang tak berujung menjadi makanan 'wajib' gw sehari2.
Rasanya bagai makan tanpa sambel kalo sehariii aja berlalu tanpa nonton kedua acara itu. Yahh, minimal 1 deh, daripada engga sama sekali.
Gw ga tau, itu semacam kutukan ato emang takdir yang harus gw jalanin sebagai ibu rumah tangga yang multitasking dengan wanita karir ini. Saat makan siang di kantor pun, acara yang gw tonton seputar gosip dan sinetron. Walopun isi keduanya bisa dikategorikan dalam beberapa jenis. Ya, kalo ga perceraian dan perebutan harta gono gini serta hak asuh anak. Kalo ga soal pornografi. Ga di infotainment, ga di sinetron. Kadang gw liat sinetron mengambil tema yang lagi HOT di infotainment. Walopun isinya uda pasti bisa ketebak, gw ga bisa memungkiri kalo kedua jenis acara itulah yang selalu gw tunggu2 disamping tanggal gajian gw dan oom. Apakah hidup gw akan terisi oleh tayangan2 infotainment dan sinetron sampe akhir nanti? Apa salah gw? Apa dosa dan khilaf gw selama ini? Apa salah Lidya Kandao sehingga cerai dengan Jamal Mirdad? Apa Natasha uda yakin nikah sama Desta? Apa???!!!
Belakangan ini, sebagai penonton yang pintar cerdas dan mencintai bangsa, cieeeehhh.. Gw merasa ada sedikit banyak keganjilan dan keboringan dalam dunia persinetronan kita. (apa? kita??? elo aja sendiri kaleee).
Berikut, gw bakal coba ulas beberapa keganjilan yang ada dalam persinetronan kita. *tsah!
SATU. Kalo adegannya bersetting di rumah. Tokoh antagonis, protagonis sampe tokoh yang sama sekali ga bergonis-gonis bakal pake baju dan dandanan up to date ditunjang dengan penampilan fisik yang nyaris sempurna.
Misal, pembantu rumah, yang ternyata adalah anak orang kaya yang waktu lahir tertukar, dandanan minimalis, tapi kulitnya mulus terawat plus punya wajah cantik.
REALITY : Bukan maksud mendiskriminasi profesi pembantu. Kalau menelaah pekerjaan para asisten rumah tangga, mulai memasak di pagi hari untuk sarapan, lanjut membersihkan rumah, mencuci baju, menyetrika, memangkas rumput, belanja, masak lagi untuk makan siang, cuci piring, manjat tower, nyabutin bulu kemoceng trus ditempel lagi, dan sebagainya dan sebagainya, mana ada waktu untuk perawatan tubuh? Ga heran sosok asisten rumah tangga a.k.a pembantu biasanya ga jauh dari kata (maaf) dekil dan ga terurus. Jarang lah ada yang kece, mengkilap laksana porselen kecuali pembantu rumah tangga nya hanya mengerjakan 1 tanggung jawab pekerjaan misalnya cuma gali sumur doang.
Kalo liat sinetron, bibik2 pembantu kinclong2 trus lama2 ternyata dia adalah putri sang milyuner,, ooh, gw mau deh tuker tempat sama putri yang dulunya pembantu itu. #mupeng
cerita dari dapur (bawang2an) yang ternyata kece2. #ooh, gw mau jadi bawang kalo gitu
DUA. Kalo setting nya di rumah sakit. Ini wajib ada nih di setiap scene sinetron. Tokoh dokter dan perawat (misal suster) berpenampilan mirip model catwalk. Baju keren, make up menor mirip mo ngelenong. Dan bukan itu juga yang bikin geregetan. Penokohan dokter dan perawat ini harusnya mewajibkan si artis ato aktor untuk berguru pada sosok sebenarnya dalam profesi ini. Biar tau apa yang biasanya dilakukan dokter dan perawat asli.
Ga kebayang kalo dokter ato perawat asli nonton sinetron pas adegan dokter-perawat. Mungkin bakalan berkomentar : "Ya ampun, mau meriksa pasien apa mau ngelenong? Dasyat benerrr mikapnyeee". ato "Itu thermometer khusus ketiak, kenapa dimasukin kemulut?". ato "Et dah! Bukannya itu obat panu? Kenapa obatnya jadi diminum?" ato "raba denyut nadi tuh di tangan, bukan dijidat!" *kali ini dokter-perawat yang nonton sinetron, langsung kejang2*
TIGA. Adegan berselisihan jalan.
Si anak nengok ke kiri buat nyari bapaknya, eh si bapak jalan lewat kanannya si anak. Pas anaknya nengok ke kanan, si bapak pindah jalan ke sebelah kiri nya si anak. Begitu selama 10 episode.
EMPAT. Adegan sekarat mo mati.
Yang pasti, bakal diawali dengan batuk uhuk-uhuk dan diakhiri dengan uhuk-uhuk kemudian memejamkan mata dengan kepala terkulai.
Setau gw, batuk uhuk-uhuk ga menyebabkan kematian deh. Dikasih syrup obat batuk aja. Sembuh. hahahaha
Coba deh, oom sutradara ato produser denger saran akyu, laen kali, kalo tokohnya mo mati, jangan batuk2. Bersin2 aja. Ato cegukan. Lebih keren.
Simulasinya :
"Ceguk...Ceguk...Nak, Ceguk...Ceguk...ada 1 Ceguk...Ceguk...rahasia yang Ceguk...Ceguk... harus kamu Ceguk...Ceguk... ketahui. Bahwa sesungguhnya Ceguk...Ceguk...kamu adalah Ceguk...Ceguk... adalah ............." (si tokoh keburu mati.... zzzzzzzzzzzzzz
Ato kek gini??
"Hatchii...hatchii...Mah, Hatchii...hatchii... papah Hatchii...hatchii...mau bilang Hatchii...hatchii...sesuatu sebelum Hatchii...hatchii...papah Hatchii...hatchii... pergi Hatchii...hatchii.... Bahwa sesungguhnya Hatchii...hatchii... papahlah Hatchii...hatchii... yang suka Hatchii...hatchii... pakai Hatchii...hatchii... pakai Hatchii...hatchii...pakai Hatchii...hatchii...pakaian dalam Hatchii...hatchii...mamah. Bukan Hatchii...hatchii...si Ijah pembantu kita Hatchii...hatchii...." -melerrr- tisumanatisu
LIMA. Amnesia
Lucunya, di sinetron, si tokoh kejedot pintu aja bisa amnesia. Kepleset di tangga langsung amnesia. Kejebur empang, daripada malu, amnesia juga. Keknya mudah banget amnesia.
Simulasinya :
sang pemeran utama kepeleset kulit pisang yang dibuang sendiri. "Ahh,,,, siapa kamu? Siapa saya? Dimana ini? Saya kenapa? Siapa Ariel NOAH? Dimana Luna Maya? Dimana Ayu Tingting?"
Ga lama, dia pun kepeleset bekicot yang lagi JJS di rumah sakit. Dan tiba2 amnesianya sembuh.
#duh, jadi pengen ngelus dada bang Ridho Rhoma
ENAM. Cabut infus semaunya.
Walopun gw bukan praktisi medis, gw tau kalo infus ato suntik itu kudu di pembuluh darah. tempat lalu lintasnya darah. Nusukinnya aja susah, masa maen cabut aja. Apa ga muncrat tuh darahnya??
Simulasinya.
"Aaaah? kenapa aku tiba-tiba di rumah sakit? Selang-selang apa ini, menempel di tubuhku? Aku harus melarikan diri sekarang!"
Lalu aktor/aktris itu mencabut selang oksigen dan, parahnya, mencabut selang infus dengan sekali tarik.
Kenyataannya:
CROOOOT!!! Bisa mandi darah kalau jarum infus yang masuk ke pembuluh darah ditarik paksa seperti itu!
Bayangkan adegan ini di dunia sebenarnya :
"Aaaah? kenapa aku tiba-tiba di rumah sakit? Selang-selang apa ini menempel di tubuhku? Aku harus melarikan diri sekarang!"
Lalu aktor/aktris itu mencabut selang oksigen dan parahnya mencabut selang infus dengan sekali tarik.
Dokter tiba-tiba masuk.
Dokter : "Oh.. kamu sudah sadar.."
CROOOOT!!! Darahnya muncrat ke muka dokter itu.
Dokter : "MY EYES!!! MY EYES!!! I?M BLIND!!!"
TUJUH. Habis operasi mata.
Di dunia sinetron, perban mengelilingi kepala si pasien. Macem mumi.
Di dunia nyata, perban cuma di kedua belah mata pasien aja.
Simulasinya
Si pasien membujuk dokter untuk membuka perbannya untuk menyisir rambut. "dokter, buka perbannya, saya mau nyisir rambut. Nanti kalo sudah rapih, perbannya dililitkan lagi" -dan si pasien menyisir rambut, 5 kali sehari. 1 kata, RIBET!-
LOGIKA DONG LOGIKA!!!
DELAPAN. Biasanya, kalo kecelakaan, bagian favorit yang terluka adalah kepala. Jadilah kepala si artis di bebat pake perban. Dan biasanya (lagi) diperbannya ada noda merah darah gitu. Ceritanya mo bikin efek dramatisasi yang hueebbboooohhhh.
kenal 'dia' gak? ituuu yang nyanyi jokowi dan basuki
Nyatanya, kalo diperban, bukannya ada kapas dulu buat mencegah pendarahan? kalo uda diperban masih berdarah, emang ga diobatin lukanya? Dijait gitu kalo lukanya besar? Ato dikasi betadine? Betadine kan oren yah warnanya, kalo tembus pun pasti bukan merah warnanya. Apa jidatnya lagi datang bulan gitu? Jadi tembus gegara ga pake sayap. #garuk2 dinding aja deh gw#
SEMBILAN. Adegan tabrak lari.
Tau kan maksud gw apa, pasti deh 'tokoh-diam' yang paling disalahkan adalah mobil ato motor yang menabrak sang tokoh, kemudian lari tak bertanggung jawab. Ganti dong, kereta kek, pesawat kek, roket kek, helikopter kek, truk tronton kek, klepon kek, onde2 kek. hihi. -BORINGGG-
SEPULUH. Ruangan di RS.
Separah apapun penyakit si tokoh dalam sinetron, pasti diruangan pasiennya CUMA ada alat pendeteksi detak jantung. Bahkan tabung oksigennya pun engga ada, padahal jelas2 si pasien mulut dan hidungnya pake selang pernafasan.
*jadi pengen makan coklat sebanyak2nya dehhh*
SEBELAS. Pandangan jahat si antagonis
Kenapa ya, si antagonis selalu pasang mimik muka jahat di belakang si protagonis?? Misal pas pelukan maaf2an, ceritanya si antagonis sadar sama perbuatan jahatnya. Pas pelukan, si antagonis matanya sinis sambil bibirnya di manyun2in. Ato ketika si protagonis berpaling ato pergi, si antagonis memandang kepergian si protagonis dengan tatapan tajam.
Sekali lagi, ganti dong ekpresinya, si antagonis ngiler2 gitu, ato kedip2 genit? Kan jadi lebih berwarna persinetronan tv kita.
Liat ekpresi si Mischa cinta fitri sesi duren berisi semangka
Yah, segitu dulu aja deh review gw tentang dunia persinetronan yang makin lama makin memboringkan, tapi gw ga bisa lepas dari 'jerat-asmara' persinetronan. -garuk2 kumisnya bang opie kumis*